New York (ANTARA) – Negara bagian Florida di AS pada Rabu (3/9) mengumumkan rencana untuk mengakhiri semua mandat vaksin negara bagian, termasuk untuk anak-anak sekolah, menjadikannya negara bagian pertama di negara itu yang melakukannya.
Kepala Ahli Bedah Negara Bagian Florida Joseph Ladapo, sebagaimana warta Xinhua, mengatakan dalam konferensi pers bahwa persyaratan vaksin di sekolah saat ini menghambat kemampuan orang tua untuk membuat keputusan kesehatan bagi anak-anak mereka.
Langkah tersebut akan menjadikan Florida sebagai negara bagian pertama di AS yang sepenuhnya menarik diri dari praktik tersebut, yang selama ini diyakini dapat menggenjot tingkat vaksinasi dan menurunkan risiko penyebaran penyakit menular. Pengumuman tersebut langsung menuai kritik dari para pakar dan pejabat kesehatan masyarakat. "Mengakhiri mandat vaksin adalah tindakan yang gegabah dan berbahaya," ujar Perwakilan Partai Demokrat Anna Eskamani di platform media sosial X, seraya menambahkan bahwa hal itu dapat menyebabkan wabah penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
"Ini berpotensi mengakibatkan bencana kesehatan masyarakat di Sunshine State (julukan bagi Negara Bagian Florida)." "Ini konyol. Florida sudah memiliki pengecualian medis dan keagamaan yang luas untuk vaksin anak, jadi pihak keluarga yang memang tidak setuju dengan vaksinasi dapat menolaknya," kata ketua Demokrat Senat Florida, Lori Berman, dalam sebuah pernyataan. "Kita bisa memperkirakan campak kemungkinan akan kembali mewabah," ujar Paul Offit, direktur Pusat Edukasi Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia, kepada The Washington Post.
"Penyakit menular lainnya bahkan mungkin akan menyusul. Ini adalah langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya yang hanya akan menempatkan anak-anak kita pada risiko yang tidak perlu," ujar dia.
Penerjemah: XinhuaEditor: Alviansyah Pasaribu Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.